Garis Khayalanku 01

Sebelum saya memulainya saya akan menjelaskan bahwa tulisan ini di buat oleh seorang lelaki yang biasa-biasa saja, baik, ramah dan simple juga rada-rada sedikit melankolis lah. hmm,,ia lelaki yang baru saya kenal lebih kurang dua bulan yang lalu. lelaki yang selalu mempunyai obsesi dan ambisi yang besar jika menginginkan sesuatu. yeach that's right,,so him :)

01

Saat matahari tenggelam yang kulihat pancaran indah yang tak nyata itu datang. Sampai aku tak merasakan apa yang tejadi sebelumnya di saat hati di goreskan pisau kecil yang tumpul. Saat itulah aku mengghargai cinta yang datang meski aku tak pernah mencintainya. Aku tak ingin berlari dan menjadikanmu tempat aku bersandar. Tapi hati kecil ini menyiapkan tempat yang paling nyaman untuk nanti kau singgahi. Sesampai aku di titik pancaran cahaya yang tak pernah padam itu, perlahan ku gapai indahnya tatapan senyumansmu yang penuh harapan itu.

Tapi... tak semua tempat ku buka untuk cahaya itu masuk, karna aku tak begitu percaya akan kesempurnaan yang ada di belakangmu. Keraguan ku memuncak seakan menjadi musuh besarmu.

Dan mengapa disaat pancaran cahaya yang indah itu akan redup, semua pintu terbuka seakan terbuka untuk seutuhnya ku miliki dan kunikmati bersamamu.

Apa yang salah? Aku telah menghargai cinta yang datang walaupun aku tak pernah mencintainya sampai akhirnya aku benar benar bisa mencintainya. Di garis hanyalanku aku meminta maaf kepadamu wahai cahaya indah yang sampai saat ini tetap indah dalam jiwa yang gelap ini. Maafkan aku meragukan kesempurnaan yang saat ini terlihat didepanku. 

Jika kau bisa berbicara akan ku dengar apa yang ingin kau bicarakan. Tapi sayangnya kau hanya bisa memberikan pancaran cahaya yang begitu indah yang menerangi gelapnya khayalan ini.

oleh: Ritzy Alfresco Ramadhan

@RitzyALFR