Jumat, 31 Mei 2013

just my opinion



Pacaran itu bukan soal males atau nggak males nya. Tapi soal memilih dan dipilih, memiliki dan dimiliki. Jomblo itu bukan sebuah kutukan atau takdir. Tapi soal menunggu dan ditunggu apa yang seharusnya yang kita butuhkan akan datang nanti jika waktunya sudah tepat. Jomblo itu sebenarnya hanya memberikan kita sedikit waktu untuk belajar arti keikhlasan dari menuggu, sendiri dan memanfaatkan waktu dengan lebih baik lagi. 

Sambil menunggu bukankah kita seharusnya membenahi diri lagi untuk menjadi pribadi yang lebih lagi. Agar kita di beri kepantasan untuk mendapatkan partner yang lebih baik juga kan seperti yang kita butuhkan. Yang bisa membuat kita nyaman dalam kondisi apapun, yang ikhlas memberikan waktunya untuk kita yang mungkin nanti belum tentu menjadi tujuan akhirnya kelak, yang selalu setia tapi tidak memaksa mu untuk setia,  yang setia menemani hari-hari panjang yang engkau lalui, yang setia menghiburmu, mengajarimu tentang segala hal yang ia ketahui dan yang belum kamu ketahui, yang setia mendengarkan ceritamu setiap harinya meskipun disela-sela kesibukannya, yang selalu setia tersenyum dihadapanmu tanpa memberikan kamu beban apa yang menjadi bebannya, yang setia ada setiap waktu saat kamu membutuhkan nya. Bukankah pasangaan seperti itu yang selalu di idam-idamkan oleh seseorang terhadap seseorang? Jawabannya adalah iya. Ya yang seperti itu.

Maka dari itu kamu harus menjadi seseorang yang selalu mengagumkan di hadapannya agar ia pun merasa nyaman terhadapmu dan kamu pantas untuk dia yang baik itu.

Janganlah kamu digalaukan oleh kesendirianmu yang belum berujung juga pada sebuah kebersamaan. Bukankah dalam kesendirian kamu diberikan kebebasan yang lebih. Kebebasan untuk menikmati fajar dan senja dengan lebih indah lagi, menikmati rintik hujan yang membasahi tanah yang kering, hingga kebebasan waktumu untuk melakukan sesuatu yang bisa mebuatmu lebih maju dalam berpikir kreatif dan inovatif. Kebebasan bisa tertawa bersama teman-temanmu tanpa beban dan kebebasan menikamati sejenak kehidupan mu yang indah itu.

Ikhlaslah dalam penantianmu itu jika kau menginginkan yang terbaik jangan sampai ketika cinta itu datang kamu tak sepenuhnya bisa menerima.  Belajarlah untuk mengenal cinta bukan dari mata, belajarlah untuk mengenal cinta dari jiwa, belajarlah  untuk mengenal cinta dari ketulusannya, dan belajarlah, bagaimana hati ini dapat memilihnya..

Dan janganlah juga kamu mencintai dalam diam karena itu akan lebih sangat menyakitkan ketika segala sesuatu yang kita lihat tidak seharusnya dilihat muncul di hadapan kita. Terkadang ditengah opini orang menganggap kamu ramai, senyummu terkadang hanya hiasan bibir. saat apa yg kita rasa tak dapat diungkapkan..

Kau tau apa arti kesendirian dan kesepian?
adalah tentang bagaimana menanti rasa yang kembali yang tak pernah mengerti.
adalah memandang diri dari gumpalan asap yang mengepul dalam secangkir kopi yang dingin, lupa dan tak tersentuh
adalah saat bagaimana nyata-nyata tumpukan catatan yang menghasilkan ruang candu dan cemburu
adalah berimajinasi tentang mimpi dan harapan sosok semu
adalah terkuncinya hati pada ketakutan tentang cinta yang jatuh dan jatuh cinta
adalah lupa bahwa sakit yang tak kunjung sembuh berawal dari organ bernama hati
adalah seribu bisu yang dibiarkan bisu,
adalah menjalani hari per hari, mencatat halaman perhalaman, sebelum aku mengenalmu
nda :)

Rabu, 29 Mei 2013

rectoverso

“Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu aku gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang aku sanggup menikmati bayangannya dan tidak akan pernah bisa aku miliki, seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang, sebelum tangan ini sanggup mengejar, seseorang yang hanya bisa aku kirimi isyarat, sehalus udara, langit awan atau hujan.”

-dewi lestari

Sabtu, 11 Mei 2013

Begitu Nyata


Tak tahu apa yang terjadi, Jantungku berdetak kencang…
Sangat kencang….Sekencang aliran darahku
Tak tahu sebab yang terjadi, tiap langkah kakiku…Terlintas bayang dirimu…
Tak tahu apa yang kurasa, Hati ini terus bertanya – tanya..
Benarkah rasa itu memang ada ?

 

Kini...
Mungkin aku menyukai nya atau hanya mengaguminya bahkan atau mungkin sampai mencintainya
Tapi aku tak ingin mencintainya..

Aku takut….
Aku takut……
Aku takut  jika harus mencintainya…


Dan aku dan kamu
Ku tak mampu mendekap mu, Ku tak bisa menggapai mu
Dan aku dan kamu
Kamu tak bisa miliki aku begitupun aku demikian..
Kamu tak mengerti aku , begitupun aku demikian..


Dirimu datang disaat perbedaan mulai terasa melengkap, membuat keadaan semakin berbeda dari senyum menjadi ratap. Aku sedih...
Kebahagiaan yang terasa sudah sangat mendekat kini menjadi sebuah pertanyaan yang kini tiada ku temukan jawabannya.


Terkesima di dalam batinku saat ku tau aku suka denganmu, tapi saat ku temukan indah, semua itu hanyalah harapan semu. Saat itu aku menyadari bahwa yang ku rasa bukanlah bahagia tapi berbeda.
Berbeda itu ku suka kamu, tapi kau hancurkan semua itu..

Cemburu itu biasa, tapi denganmu itu luar biasa
Aku benci, tapi aku suka. Dirimu yang datang hadirkan sejuta makna
Tapi aku sedih, tapi aku luka


Memikirkan semua yang menjadi serangkai kata
“aku suka kamu, tapi ..........???”


nda :)
 

nda | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates