Minggu, 24 November 2013

Inspirasi Baruku

Aku tanpa inspirasi malam ini ..
coba goreskan seuntai kata yang tak kunjung mampu kutuliskan. Entah apa yang sedang terjadi aku seolah kehilangan makna terhanyut rasa yang kian meraja. Aku sendiri ragu tentang rasa ini entah pasti atau hanya imajinasi. Tapi, rasa ini begitu kuat mengambil alih alam bawah sadarku hingga mampu memacetkan fikiranku, Mematikan kosa kataku serta mengoyak-ngoyak logikaku. Lalu hati berkuasa dan otakku tak lagi bermain perannya.

Kemudian kucoba urai rasa itu dan kucari tahu dari mana sumbernya meski dengan kemacetan berfikir dan logika yang terkoyak.  Kudapat sebuah senyum simpul,
menarik, sungguh indah, menggetarkan jiwa. ..


Kucoba lihat siapa pemiliknya sempat tak percaya meskipun aku hanya dapat melihatnya dengan bayangan yang kurang jelas. lalu kutegaskan lagi pandanganku. Ternyata dia !
Benar, ternyata memang dia.
Dan akupun terbangun dari mimpi singkat itu !

Dan seketika inspirasi menghampiri
Tanganku kembali melukis coretan tanpa arti
Tentang dia, inspirasi baruku

Untuk yang pertama aku menulis tentang dia 'inspirasi baruku'

Senin, 02 September 2013

Ini Ceritaku,,Apa Ceritamu ?



Kilas balik setahun yang lalu tepatnya 3 september 2012.

Saat itu hari pertama saya menjadi seorang mahasiswi. Pagi itu saya dengan semangat bangun pagi untuk pergi ke kampus dan rumah baruku dengan suasana dan orang-orang berbeda. Untuk yang kedua kalinya saya menginjakkan kaki di gedung jurusan Manajemen Informatika setelah yang pertama saat perkenalan jurusan waktu mengikuti DIKSARLIN.

Dengan tergesa-gesa saya menaiki anak tangga karena jam sudah menunjukkan pukul  06:55. Sebagai mahasiswi barunya tentunya saya masih sangat lugu dan polos bahkan takut terlambat, yang katanya apabila terlambat akan mendapatkan teguran dan sanksi. Sebagai mahasiswi baru tentunya saya sedikit cemas tentang informasi itu. 

Berjalan dengan santai sambil mencari kelas yang tentunya ada nama saya. Pada saat itu kami diharuskan memakai seragam baju kemeja putih, rok hitam bahkan high heels hitam. Itu juga dikarenakan kami belum mendapatkan seragam dari jurusan tersebut jadi diwajibkan memakai pakaian seperti saya sebutkan tadi. Hal yang sangat konyol bagi saya, karena saya yang tidak pernah mengenakan rok seperti itu apalagi high heels. Oh my god haruskah memakai ini semua?  Begitulah yang ada pada pikiran saya saat itu. Tetapi saya dengan cukup percaya diri untuk mengenakannya karena saya pikir toh di sana tidak ada juga yang saya kenal, meskipun ada itu cuma beberapa orang saja. Yaa..sedikit cukup buruk itu. 

Ternyata saya mendapatkan kelas 1.IC, cukup memberikan kesan yang menggoda saat saya menginjakkan kaki di kelas tersebut. Benar-benar suasana yang beda bahkan beda sekali. Awalnya sedikit. Tidak sedikit. Bahkan sangat membosankan diam dikelas seperti itu dengan mayoritas anak laki-laki yang tingkahnya masih seperti anak-anak SMA yang saya tahu. Tapi tanpa disangka-sangka suasana membosankan seperti itu tidak berlangsung terlalu lama karena kita mulai menemukan titik nyaman dan senang saat berada dan bersama di kelas 1.IC.

***

Hari ini tepat tanggal 3 September 2013 saya telah menjadi mahasiswi jurusan Manajemen Informatika semester tiga dan juga tentunya bukan lagi mahasiswi lugu dan polos yang memakai kemeja putih dan rok panjang hitam. Tetapi, sekarang saya merasa benar-benar berbeda dengan seragam yang mengagumkan. gak apa apalah sekali-sekali memuji seragam jurusan sendiri, saya juga bangga tentunya bisa menjadi salah satu bagian dari jurusan manajemen Informatika di POLSRI. 

Setelah setahun sudah saya menjalani perkuliahan ini tentunya banyak sekali pengalaman yang telah saya dapatkan mulai dari teman-teman baru yang berbeda,unik,baik,ramah,menarik dan lain-lain dan  yang pastinya tetap saya yang paling kece,,hahaha sedikit memuji diri sendiri gak ada salahnya kan. Oke lanjut! Saya juga bertemu dengan dosen-dosen yang smart juga mengagumkan. Bertemu orang-orang baru di Jurusan lain yang juga memberikan warna yang berbeda tentunya. Moment-moment keseruan yang banyak sekali yang sudah saya lakukan bersama teman-teman, bahkan sampai masalah hati pun telah saya rasakan dan alami untuk pertama kalinya. Hehe ini saya curhat atau apa ya? Yang baca gak usah ketawa ya minimal ngakak ajalah. Dan bahkan kegemaran menulis saya semakin menjadi-jadi yang memang menjadi penulis juga salah satu keinginan saya. Saya tipe orang yang tidak terlalu banyak bicara apalagi kalo soal hati makanya saya suka dengan menulis. Dan pastinya saya mendapat sahabat yang baik loh, yang gak bisa saya sebutin namanya karen dia itu punya penyakit GE ER dan sakaw kalo udah di puji dikit, padahal cuma dikit loh .. hihihi

WELL..akhirnya saya ucapkan selamat datang ya buat mahasiswa baru semua yang ada di Politeknik Negeri Sriwijaya khususnya yang pasti buat jurusan favorite dong Manajemen Informatika. 

Ini ceritaku,, apa ceritamu ?

nda :)



Jumat, 19 Juli 2013

Mungkin wujudku tak cukup jelas di Matamu


Kini telah sampai aku di bagian itu yaitu bagian yang benar-benar sebelumnya tidak pernah ku inginkan. Ya bagian yang sulit membuat mataku terpejam di setiap malamnya dan membuat pikiran ku selalu melayang jauh. Dari awal mungkin ini memang salahku. Tidak, tapi memang salahku.
***
Pagi ini aku kembali menjalani rutinitasku setiap harinya, kuliah. Hari ini kali pertama nya aku melihatmu dan juga pertemuan pertamaku dengan mu yang memang sebelumnya tidak di rencanakan. Ya laki-laki itu. Orang bilang pertemuan pertama itu hanya dan bahkan selalu kebetulan dan bagaimana nanti aku dan kamu bisa mengartikan pertemuan-pertemuan kita selanjutnya? Apakah itu juga sudah bagian dari rencana Tuhan? Mungkin iya, mungkin juga tidak karena kapasitas kita yang memang hanya sebagai dua orang yang baru saling mengenal.

Waktupun terus merangkak membuat aku lebih jauh mengenalmu dan lebih memahami dirimu mungkin bahkan melebihi dirimu sendiri. Tapi, mungkin memang kamu tidak mengetahui itu. Tidak, tapi kamu tidak akan pernah mengetahui itu karena kamu tidak akan pernah bisa memahami perasaan seorang wanita yang jatuh cinta diam-diam dan hanya selalu berkutat dengan lembaran-lembaran kertas putih yang dijadikannya miniatur untuk mengungkapkan segala yang di rasaknnya.

Sudah merupakan hal yang biasa saat hari-hari aku dan kamu selalu diisi dengan membicarakan masa lalu yang tiada habisnya. bukan aku, tapi masa lalumu. Bukan hal yang biasa lagi juga aku mendapati diriku yang seperti ini. tersenyum dengan tegar mendengarkan segala rintihan hatimu yang sungguh menyayat hati ini. sesederhana itu menyakitakan. Tapi disamping itu aku senang bisa menjadi orang yang kamu percayai untuk tempatmu berbagi.
***
Waktu terus berjalan dan libur semester pun telah tiba. Dua minggu, bukankah itu waktu yang tidak lama tapi entah mengapa hari-hari libur terasa begitu lama bagiku. Orang bilang ibarat satu hari itu bagaikan setahun. Bagiku ku itu sebuah perumpamaan yang lucu dan aneh. Bukankah kalau satu hari ya satu hari, sedangkan kalau setahun ya 365 hari, bukankah itu sangat tidak masuk akal bukan? Ah sudahlah tidak penting membahas itu, mungkin hanya orang-orang yang tidak ada aktivitas yang bermanfaat saja yang berkata seperti itu. Hihihi...

Hingga pada suatu malam aku begitu merindukannya dan aku merasa sangat membutuhkannya entah mengapa dan apa yang ingin aku bicarakan yang pasti aku ingin menenangkan perasaanku saja. Kini mungkin bagiku dia adalah seorang teman dan tidak hanya sekedar teman bahkan sahabat meskipun pertemuan begitu minim bagi kami. Meskipun hanya dengan obrolan yang berupa pesan-pesan singkat darinya itu bisa membuatku lebih baik seperti ada sedikit racikan dari pesan itu sehinga bisa membuatku nyaman bahkan hanya dengan membaca ketika-ketikan kecilmu.
****
Senja itu...
Senja itu entah apa yang sedang aku pikirkan dan dia pikirkan seketika tiba-tiba ponsel ku pun berdering. Ini kali pertamanya kamu menelpon aku entah aku juga tidak tahu apa yang ingin di bicarakannya. Mungkin aku pikir kamu akan memintaku solusi lagi untuk mendekati wanita yang kamu harapkan itu.

Akhirnya senja ini aku sampai pada tahap ini. Posisi yang benar-benar tak pernah kuinginkan tapi sempat terpikirkan oleh ku. Aku terhempas dan terjatuh begitu jauh, sejauh dan sedalam harapan yang aku gantungkan kepadamu. Kau jatuhkan aku dengan sangat dalam, sedalam tatapanku setiap kali menatapmu hingga membuat ku kaku dan tak bergeming. Kupikir pilihanku sudah benar, ku kira semua anggapanku adalah segalanya dan langkah yang telah aku ambil dan jalani pun sudah benar. Tapi, ternyata aku salah. Mundur dan menyerah dengan segala harapanku lah yang aku pilih sekarang. Meskipun sebenarnya aku masih mempetahankan dan memperjuangkan kamu, kamu yang tidak akan pernah tahu seberapa dalam perasaanku. Kini aku terpaksa berhenti memperhatikan dan menghibur kamu lagi karena ini bukan tugasku lagi. Tapi, bukan berarti aku berhenti mencintaimu entah itu sebagai sahabat atau apapun itu lainnya. Tapi, sekarang itu telah menjadi tugasnya, ya..kekasih barumu.
***
Kau tahu, rasanya sangat menyakitkan jika aku mengingat hal-hal bersama yang pernah kita lakukan. Tapi kamu pasti takakan pernah mengingat bahkan menyimpannya lagi dalam memori otakmu dan ingatan kamu. Ya, mungkin perhatian kecilku selama ini tidak terlihat olehmu. Mungkin wujudku tak cukup jelas di matamu juga. Dan aku juga tak tahu lagi kode apa lagi yang bisa membuatmu paham.

Jika aku boleh memilih. Aku ingin semua yang aku inginkan selama ini menjadi nyata. Bukan hanya khayalan harapan-harapan saja yang berputar di otak kiri dan kananku, yang bergantung dipikiranku setiap hari bahkan setiap menitnya. Namun apa daya, semua kata-kata dan perasaan itu hanya bisa kusimpan sendiri. Aku wanita, aku bisa apa? Aku tak mungkin akan memulai duluan. Apa yang bisa dilakukan oleh wanita ketika itu sudah menyangkut soal cinta? Menunggu, memendam, mengagumi, melihat dari kejauhan, mencintai atau bahkan berusaha melupakan tanpa pernah mau ada keberanian untuk mengungkapkan. Menyakitkan bukan? Seandainya mengungkapkan perasaan itu semudah mengungkapkan “aku sayang engkau ibu” mungkin hidupku dan hatiku tak akan serumit ini.

nda

Sabtu, 13 Juli 2013

Nadya Fatira - Bila (ost Kata Hati)

ini juga salah satu lagu dan lirik lagunya dari film Kata Hati

Dan waktu
Dan waktupun terus berlalu
menemani hari-hari kita
indah semua sempurna
seketika dia yang dulu pernah ada
pernah ada di hatimu kini datang membuatmu bimbang
aaahaaa~

namun sayangnya telah ku jatuhkan hati
Dan bila kau tak kunjung tetapkan rasa
Di mana hatimu berada
Kan ku lepaskan kau selamanya
aaahaa~

Dan bila
Kau tak kunjung lupakan dia
Dia yang telah membuatmu luka
kan ku ikhlaskan kau selamanya
katakanlah semua

Dan lagi
Ku salah menjatuhkan hati
Ku jatuhkan pada dirimu yang ada diantara aku dan dia
Namun sayangnya telah ku jatuhkan hati

Dan bila
Kau tak kunjung tetapkan rasa
Di mana hatimu berada
kan ku lepaskan kau selamanya

Dan bila
Kau tak kunjung lupakan dia
dia yang telah membutmu luka
kan ku ikhlaskan kau selamanya
katakanlah semua

Dan bila
Kau tak kunjung tetapkan rasa
Di mana hatimu berada
kan ku lepaskan kau selamanya

Dan bila
Kau tak kunjung lupakan dia
dia yang telah membutmu luka
kan ku ikhlaskan kau selamanya
katakanlah semua~

Kamis, 11 Juli 2013

perasaan dan penantian


Senja tak selalu di barat langit, tak selalu di ujung pandangan terjauh mu. Kadang bersemayam di alam pikiranmu, juga menetap di sudut ruang rindu mu.

Sulit menuangkan segala perasaan dalam kata kata. memang benar, aku bukanlah seorang perangkai kata. aku hanya seorang pembaca yang buta, tetapi memang harus aku luapkan. bukan ingin seluruh dunia tahu, aku ingin semua orang melihat bahwa aku ada.
Tidakkah cukup jelas wujudku?

Aku senang berada sendiri, tanpa harus terusik oleh sosok sosok munafik di dunia ini. Tapi kembali kepada realita, aku tidak pernah sendiri. Aku selalu berada dalam keramaian. Bising terdengar, ingin meledak gendang telinga. Ramai, tapi tak ada yang memperhatikan. Aku sendiri, di tengah keramaian. ingin rasanya aku berteriak, tapi bagi mereka, aku hanyalah gadis bisu. Jelas bukan aku yang bisu, hanya mereka yang tuli yang tidak bisa mendengar rintihan hati di tengah kebisingan.
Ini tentang perasaan
Ya tentang Perasaan yang mana akulah merasanya. 
Perasaanku. Bukan perasaanmu (yang tidak merasakan rasa yang sama).
Aku tidak tahu apakah kamu tahu.
Itu pikiranmu.
Pikiranmu (yang tidak bisa kumengerti itu), bukan pikiranku.
Sekali lagi, ini perasaan.
Perasaan yang menjelma sebagai diktator, karena ia mulai berkuasa dan berjalan sendiri dan memaksaku merasakan fase - fase tidak menyenangkan ini. Perasaan yang tidak tahu apa maunya, kemana tujuannya, dan bagaimana harus memperlakukannya.

Kurasa, ini juga termasuk TitahNya, tentang cinta yang datang terlambat ke hatiku. Bukan, ini bukan tentang cintamu, tapi cintaku kepadamu.

Bagiku, Hujan adalah kerinduan yang terlukis dalam tiap jatuhnya ke bumi. Hujan adalah sebuah pertemuan tertunda yang mengajarkan kesabaran dalam penantian.
Merupakan sebuah ironi ketika kamu, sosok yang aku dambakan, mendambakan sosok lain yang mungkin juga mendambakan orang lain.

Ini tentang penantian.
Ya tentang penantian yang sama dengan penantian - penantian pada umumnya
Ada rasa tidak sabar dan penuh harapan.
Seperti penantianku (untuk hidupku, bukan kamu).
Sekali lagi, ini penantian.
Aku menanti saat perasaanku berdamai dengan diriku.
Aku menanti saat penyesalan berbuah perbaikan - perbaikan.
Aku menanti saat..
..kamu tidak berhak lagi atas air mataku. Setetespun.

Yang paling menyedihkan bukanlah lamanya penantian, tp ketika kita melihat batas kesabaran dan kemampuan lalu memutuskan untuk berhenti mencintai. Belum pernah aku berurusan dengan sesuatu yang lebih sulit daripada jiwaku sendiri, yang kadang-kadang membantu aku, dan kadang-kadang menentangku. Aku sendiri tidak mengerti dengan perasaanku, penantianku yang akan berujung pada sebuah cerita yang menarik dan manis atau bahkan berujung pada sebuah penyesalan dan menyakitkan. Rasanya seperti kamu sudah memakai kacamata tapi masih tidak dapat melihat dengan jelas. Karena pandanganmu tertutup oleh airmata...


 
Senja ini hujan pun turun lagi seolah mengerti, aku hanya berdiri dijendela kamarku melihat satu per satu tetesan air hujan yang jatuh. Aku tidak suka suara hujan yang berisik tapi aku suka ketika gerimis telah datang dan rintik-rintiknya mampu membuat hati berdamai dengan perasaan dan jiwaku sendiri. Mungkin aku hanya perlu sedikit istirahat dari pergelutan hati, pikiran, jiwa dan perasaan ku ini yang selalu tak ku mengerti apa maunya.

Kau tahu mengapa pelangi itu indah?
karena warnanya? karena bentuknya?
bukan itu...
karena dia hadir ketika hujan berhenti, seperti itu pula aku mengakhiri ini semua.

nda_



 

nda | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates