Kali ini aku
menceritakan tentang percintaan sepasang kekasih yang sedang dilanda kekeliruan.
Sebenarnya mereka belum menjadi sepasang kekasih sih tapi demi pendalaman
karakternya jadi saya anggap sudah menjadi sepasang kekasih saja lah. hehehehe
Masa lalu
Bukankah itu merupakan suatu hal yang penting? Penting
untuk dijadikan pelajaran. Bukan untuk dijadikan pertengkaran. Namun, pasangan
ini keliru. Bukan mereka, hanya laki-laki itu yang terlalu mendalami cerita
masa lalu. Padahal dia sama sekali tidak mengerti akan definisi masa lalu, Dia
hanya mengerti tentang kekeliruan dan kesalahan di masa lalu
Trauma ? Bukan, bukan trauma. Tidak percaya?
Bukan, bukan itu
Hanya saja
rasa cinta yang terlalu dalam sehingga membawanya pada pikiran yang salah, Bukan masa depan yang dia takuti, tetapi masa
lalu. Hal yang sudah terjadi dan tidak akan pernah terulang kembali. Lalu
bagaimana dengan lelaki itu?
Haha,
perempuan mana yang tidak jenuh dengan hal ini?
perempuan
yang sesungguhnya tidak pernah bermaksud untuk mengukir masa lalu yang buruk
bagi kekasihnya, namun selalu diposisikan sebagai orang yang selalu salah akan
masa lalunya. Rumit memang.
Cinta?
Bukan cinta
kalau begini. Cinta itu harusnya memandang masa depan. Bukan masa lalu. Mungkin
menghilang dan menghindar unutk sementara waktu bisa menenangkan hubungan
mereka. Pilihan yang tepat bagi perempuan itu. Lalu bagaimana dengan perempuan
ini? Dia tetap tidak bisa mengerti, Dia terus mengejar sesuatu yang dia sendiri
tidak mengerti apa yang sebetulnya dia kejar, hanya cinta yang ia miliki. Namun
salah.
Cintanya
yang salah telah menciptakan kekeliruan, hubungan yang semakin tidak sehat bagi
mereka. Harus kah di akhiri? Tentu saja... Bukan, bukan hubungannya tetapi
kekeliruannya. Jika cinta, kita harus menerima segalanya.
“he have to
love him for what she is, what she was, and what she hasn’t to be”
Bukankah
masa lalu adalah bagian dari dirinya juga? Pelajaran besar bagi laki-laki itu. Bagaimana
dia merasa kehilangan sosok yang selama ini dia cintai, Dia inginkan, Dia
idamkan selama hidupnya. Lalu apa yang bisa ia lakukan? Menangis? Bukankah air
mata tidak dapat menghapus masa lalu? Dan air mata juga tidak selamanya bisa
membuat orang lain iba. Kemana perginya perempuan itu? Mungkin ia sedang berada
di dalam dimensi lain yang bisa menenangkannya sejenak atau mungkin selamanya. Tidak
ada yang pernah tau itu.
cerita ini saya ambil dari cerpen
seseorang yang tidak bisa menentukan pilihannya dengan bijak akibat sebuah masa
lalunya itu.
0 Comments:
Posting Komentar
tolong tinggalkan jejak anda ya sebelum pergi :) ,,